Moeseum.id – Museum Negeri Sumatera Utara atau yang lebih dikenal dengan Museum Sumatera Utara adalah museum milik negara yang terletak di sepanjang Jalan H.M Jhoni, Medan, Indonesia.
Museum ini merupakan museum terbesar di Sumatera Utara dan mencakup berbagai warisan budaya Indonesia, serta seni dan kerajinan dari berbagai suku di Sumatera Utara.
Nah, pada postingan ini kita akan membahas tentang beridirinya dan sejarah di balik Musesum Sumatera Utara ini. Simak penjelasannya!
Awal Beridirinya Museum Sumatera Utara
Gedung museum ini dibangun pada tahun 1954. Museum ini sendiri diresmikan pada tanggal 19 April 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef.
Museum ini merupakan salah satu museum terkemuka di Indonesia.
Museum ini berdiri di atas lahan seluas 10.468 m2 dan terdiri dari bangunan utama dua lantai yang berfungsi sebagai ruang pameran tetap, tempat pameran temporer, ruang audio visual/kuliah, tata usaha, dan bagian penunjang lainnya dari keseluruhan penataan.
Sejarah Perkembangan Museum Sumatera Utara
Pada tahun 2003 jumlah pengunjung mencapai 73.032, pada tahun 2004 meningkat menjadi 80.070, pada tahun 2005 terdapat 81.031 pengunjung dan tahun ini sampai dengan Juli sebanyak 34.074 pengunjung.
Maka, pada 2006 ia berencana memproyeksikan pengunjung museum sebanyak 90 ribu orang.
Pada tahun 2006, museum ini dilengkapi dengan fasilitas znimation dan layar sentuh. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung menjadi 90 ribu.
Menurut Sri Hartini, Kepala Museum Sumut, bahwa dengan teknologi animasi banyak anak-anak yang terprovokasi.
Selain itu juga disiapkan bagi pengunjung lansia yang kesulitan naik turun tangga menuju ruang koleksi di lantai dua dan tiga, cukup melihat layar lebar dengan teknologi layar sentuh, semua ruang museum bisa dikunjungi.
Andika, Staf Bimbingan dan Pendidikan Museum Negeri Provsu, mengatakan, dulu sebagian besar masyarakat, terutama anak-anak, tidak mau datang ke museum ini, karena bangunannya berhantu. Namun, tidak sekarang.
Andika juga mengatakan pihaknya telah bekerjasama dengan Thailand untuk mempromosikan budaya mereka di sini (Medan) dan sebaliknya.
Selain itu, diketahui bahwa pengunjung museum ini tidak hanya berasal dari wisatawan lokal, tetapi juga wisatawan asing yang juga datang, seperti dari Australia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan China.
Koleksi yang Dimiliki
Pada tahun 2005, museum ini memiliki 6.799 koleksi yang terdiri dari replika hewan khas Sumatera, replika fosil manusia purba, diorama kehidupan prasejarah, serta berbagai alat prasejarah.
Peninggalan lain seperti arca peninggalan Hindu – Buddha, peninggalan batu nisan, Al-Qur’an, replika Masjid Azizi ada di sini, dan juga alat-alat sejarah sekitar zaman Kolonial Belanda juga dikumpulkan.
Selain itu juga terdapat model tokoh kolonial dan replika kehidupan kota Medan pada masa lampau.
Barang koleksinya antara lain senjata tradisional dan modern, obat-obatan tradisional, alat komunikasi yang digunakan untuk melawan penjajah.
Juga ditampilkan lukisan kepahlawanan dan poster propaganda masa perang. Foto-foto dan lukisan para pahlawan dan mantan gubernur Sumut juga dihadirkan.
Jam Buka dan Tiket Masuk ke Museum Sumatera Utara
Jam buka obyek wisata ini adalah:
- Selasa-Minggu 08.30-12.00 dan 13.30-17.00
Lalu untuk harga tiket masuknya:
- Dikenakan biaya Rp. 3.000/orang.
Baca juga:
Nah, itulah pembahasan tentang Museum Sumatera Utara yang bisa kami sampaikan. Semoga informasi ini bermanfaat. Terimakasih sudah berkunjung.